tutorial blogger Indonesia

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 30 Oktober 2014

lirik lagu brigata curva sud

Sebagian Lirik Lagu Brigata Curva Sud X PSS Sleman 1976

PSS Sleman, Oooo...
PSS Sleman, Oooo...
PSS Sleman, Oooo...
Ali Barkah, halau bola masuk gawangmu,
Ayo Adelmund, selalu jaga pertahanamu, 
Anang Hadi, berikan umpan-umpan cantikmu,
Monieaga, cetaklah gol ke gawang lawanmu,
PSS Sleman, Oooo...
PSS Sleman, Oooo...
PSS Sleman, Oooo... 
PSS... PSS... , PSS Super Elang Jawa
Ku berdiri, Ku Bernyanyi, Hari ini harus poin tiga!
Hola holo ... ,Hola holo ... ,Hola holo ... ,Hola holo ... 
PSS Sleman Ale , PSS Sleman Ale
PSS.. PSS.. PSS.. , PSS Sleman Ale 
Bianco Verde Ale, Bianco Verde Ale
Bianco... Bianco... Bianco.... Bianco Verde Ale ( Huha )
Ale Ale Ale Ale Ale Aleee
Dia Berlari Ku berdiri Ku bernyanyi
Kamilah Pendukung Sleman 
Kubawa Sampai Mati
I'm Sleman Till I Die 
I'm Sleman Till I Die
I know I am I'm Sure I am
Majulah Kau Sleman, Berlarilah Kau Sleman
Berjuanglah Kau Sleman, Menanglah PSS Sleman
( pakai lagunya Bolang )
Hari ini PSS berlaga, Hari ini PSS pemenangnya
Super Elang Jawa hancurkan lawannya, Kita teriak Super Elja
Hey Super Elja, Super Super Elja
Hey Super Elja, Super Super Elja
Hey Super Elja, Super Super Elja
Hey Super Elja, Super Elja
Aku cinta PSSku tak terbatas waktu
Takkan ada selain dirimu
Cinta yang telah kita bina
Pahit manis bersama
Demi PSS Super Elang Jawa
PSS...... Sleman
Super Elang Jawa slalu
Ada....... Dihatiku
Menang...lah menang
Kami bersamamu slalu
Ada..Mendukungmu
Ayo dukung PSS, Ayo Nyanyi Bersama
Ayo jangan diam saja, Ayo katakan Ooo
Ooo Ooo Ooo
Forza Sleman, Sleman Champione
Forza Sleman, Il Sleman Ole
Forza Sleman, Vinci Per Noi
Forza Sleman, La Sud E Con Te
Ale Ale Ale Ale
Forza Sleman , Ale Ale
Ayo dukung PSS, Agar jadi juara
Kita kawal bersama, Tuk selama-lamanya
Ooo Eeee Ooo Eee Ooo, La Grande Storia
Ooo Eeee Ooo Eee Ooo, Siamo Noi
Ooo Eeee Ooo Eee Ooo, La Della Gloria
Ooo Eeee Ooo Eee Ooo, Vinci Per Noi
Walau Hujan Deras, Ku kan Bersikeras
Panas Matahari, Ku tidak peduli
Super Elang Jawa, Kan slalu dihati
Kudukung PSS, Walau Sampai mati
Ayo PSS, Ayo PSS, Jadi juara bawa Sleman ke super liga

PSS Sleman Bukan Sekedar Sejarah….

       Dua hari belakangan media Indonesia dihebohkan dengan sepak bola gajah yang memalukan, menjijikkan, dan memuakan. Ya itu adalah pertandingan antara PSS vs PSIS yang digelar di stadion sasana krida AAU Yogyakarta 26 oktober silam menghasilkan 5 gol dan itu bunuh diri semua.
Sudah, sekarang bukan waktunya lagi membahas berita itu kini sudah cukup membuka mata pencinta sepak bola Indonesia bagaimana bobroknya federasi kita.
Tanggal 28 Oktober PSS dan PSIS mendapat sanksi dari komdis PSSI dengan hukuman diskualifikasi dari liga karena sepak bola gajah yang mereka lakukan. Jujur sebagai seorang fans hal ini membuat hati hancur, sedih , kecewa dan semua menjadi satu. Kita yang sudah mengeluarkan segalanya bagi tim kesayangan, sudah berkorban waktu dan tenaga untuk kebanggaan tapi harus berakhir seperti ini padahal ISL sudah didepan mata
Disini sudah bukan waktunya menyalahkan management, pemain dan official, yang perlu kita lakukan adalah intropeksi diri kita masing-masing. Apa hanya karena akan melawan PBFC maka PSS dan PSIS  rela memilih untuk kalah dalam pertandingan sore itu? apakah serendah itu harga diri tim ? lantas siapa borneo itu ? biar pihak lain yang menyelidikanya dan tugas kita adalah menghargai segala keputusan yang keluar.
PSS Sleman yang didukung oleh Brigata Curva Sud, Slemania dan segenap Sleman Fans ini menjadikan kiprahnya mulus dalam ajang sepakbola nasional , PSS Sleman sendiri adalah salah satu tim terkuat di ajang Divisi Utama 2014 ini ,setiap pertandingan paling tidak ada 35.000 pasang mata yang menyaksikannya tapi apa daya jika PSSI sudah menjatuhkan sanksi diskualifikasi dan kemungkinan akan terdegradasi.Ini memang menjadi satu ujian kesabaran publik Sleman setelah 2 tahun berturut-turut mendapat sesuatu yang kurang baik dimana musim lalu PSS keluar sebagai juara DU LPIS namun tidak mendapatkan jatah promosi, dan musim ini adalah  cobaan mental sesungguhnya ketika kita sudah berjalan diatas awan namun harus jatuh begitu saja.
Awal musim yang buruk bagi PSS ketika kemenangan yang hanya mampu diraih kala bermain dimarkas Maguwoharjo lantas membuat tim ini dijuluki jago kandang. tapi sebuah kerja keras pantang menyerah membuat tim ini menjelma sebagai elang bercakar pisau diparuh musim kedua. PSS mulai bangkit, mulai percaya diri ketika berhasil mencetakkan rekor tidak terkalahkan dikandang lawan. Babak 8 besar PSS selalu berhasil mencuri poin kala bertandang ke markas musuh, Dan yang perlu kalian tahu dan bangga 9 laga terakhir PSS belum pernah terkalahkan.
Bagaimanapun ini sudah dicatat oleh sejarah, dunia sudah melihatnya. Tapi banyak hal positif yang bisa kita ambil untuk segera berbenah diri, ini bukan akhir dan ini merupakan sebuah perjuangan baru. Kemarin  dosa supporter ditanggung klub dan sebaliknya kini dosa klub juga harus ditanggung supporter.  Ayo kawan perjuangan kita baru akan dimulai . Ini adalah seleksi alam dimana yang kuat akan tetap tinggal dan yang lemah akan pergi lalu menghilang. Biarkan BCS dengan semboyan ”ORA MUNTIR” sedangkan Slemania dengan ”SADUMUK BATHUK SANYARI BUMI”.
Kita sudah pernah berada dimasa yang sulit seperti ini, jadi mari kita berjalan bersama, kita rangkul bersama untuk memulai perjuangan ke masa yang lebih indah lagi. Karena PSS Sleman bukan hanya sekedar sejarah tapi banyak hal yang ada didalamnya. Menjadi klub hebat memang tidak bisa instan. Dan esok apapun divisinya, dimanapun liganya kebanggaan tetap kebanggaan selama masih ada lambang candi didada sungguh kami masih disini dan akan tetap bangga.
Terimakasih management, pemain, official, dan terimakasih PSS SLEMAN untuk sejarah ini !
I CAN’T STOP FALLING IN LOVE WITH YOU….
sumber:http://olahraga.kompasiana.com/bola/2014/10/29/pss-bukan-sekedar-sejarah-683466.html

Mengenal Brigata Curva Sud Lebih Dalam

13918357901411920083
sumber gambar : bcspss.com
Setelah pertandingan PSS Sleman vs Timnas U19 waktu lalu ada beberapa pertanyaan, siapa supporter yang bernyanyi dengan sangat keras pada laga itu?. Ya mereka adalah supporter ultras nya PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Inilah perjalanan BCS supporter yang kini mulai jadi pusat perhatian di Indonesia karena kreatifitasnya.
1391835854891505313
sumber gambar : bcspss.com
13918358911369752248
sumber gambar : bcspss.com
BCS tak bisa dipungkiri adalah nafas baru yang membuat detak jantung PSS Sleman kembali berdenyut. PSS kala itu dilanda krisis financial yang membuat tim kebanggaan Sleman ini mulai meredup dan hampir padam. BCS datang bukan langsung menjadi seperti sekarang ini. Dimulai dari massa yang kecil namun mempunyai mimpi yang besar. Diremehkan? ya pada awal kebanyakan mungkin orang akan tertawa melihat supporter tribun selatan yang hanya secuil bernyanyi untuk tim yang sedang “bangkrut”. Namun mereka tetap “Ora Muntir!” (tidak takut) karena sebuah mimpi mereka membangun PSS Sleman. Karena memang unik dan mempunyai ide ide kreatif yang segar mereka mulai mendapat hati dari berbagai masyarakat. Ada yang dari asli Sleman ada pula Mahasiswa perantauan yang bergabung dalam BCS. Ide baju hitam lengkap dengan bandana dan bersepatu adalah atribut mereka. Bernyanyi lantang dan tidak menyanyikan lagu lagu berbahasa kasar dan mengintimidasi lawan atau supporter lain bahkan wasit, hanya fokus bernyanyi untuk PSS Sleman. Dan cita cita mereka adalah memberi dukungan financial bagi PSS yang kala itu dimulai dari berjualan kaos secara orang ke orang.
13918359341188004987
sumber gambar : bcspss.com
13918359601073553404
sumber gambar : bcspss.com
13918359952054620201
sumber gambar : bcspss.com
Seiring berjalanya waktu jumlah mereka semakin bertambah, namun tantangan tidak berhenti disitu. Mereka malah pernah tidak diijinkan masuk oleh panpel dengan alasan tribun yang mereka tempati digunakan supporter tamu. Mereka adalah “Curva Sud” (tribun selatan) dengan ideologi itu mereka tidak menempati tribun lain karena memang menghormati penonton yang lain. Akhirnya mereka bernyanyi di halaman stadion tetap keras dan lantang dan bersemangat hingga peluit akhir dibunyikan, Luar biasa!
13918360771612902607
sumber gambar : bcspss.com
1391836103624721004
sumber gambar : bcspss.com
13918361311465478055
sumber gambar : bcspss.com
Akhirnya mereka mulai diakui dan ternyata mereka membuktikan pengakuan keberadaan BCS ini lebih dari ekspetasi. Bukan hanya dukungan dilapangan, mereka membangun unit usaha untuk PSS Sleman, dari mulai distro CSS Shop, CS Mart, CS Pegadaian (untuk membantu anggota yang kesulitan dana saat away) dan CS Magazine. Aksi distadion juga luar biasa salah satunya adalah koreo yang sudah menjadi ciri mereka. Tak salah jika hanya di fanpage PSS Sleman yang bertanya “tadi koreonya apa lik?”.  Ini yang membuat Maguwo dari yang sepi penonton hingga kini yang sesak penuh penonton. Keluarga  pun menjadi nyaman datang ke stadion karena memang edukasi kedewasaan yang baik dari mereka mempengaruhi suasana di stadion. Chants tidak ada yang berbahasa kasar membuat anak anak pun nyaman menghapalkan lagu lagu BCS. Bahkan chants mereka menjadi edukasi yang baik karena berbahasa Italy, Inggris dan Indonesia membuat orang mau belajar bahasa. Kenapa tidak ada bahasa jawa? itu sudah milik Slemania, sehingga saat kita di stadion kita disuguhkan suasana eropa di tanah jawa sungguh sangat mengasikan.
1391836587136627964
sumber gambar : bcspss.com
13918366111953040194
sumber gambar : bcspss.com
1391836672797957350
sumber gambar : bcspss.com
BCS Sendiri juga beranggotakan kaum wanita yang cukup banyak yang tergabung dalam Ladies Curva Sud. Bukan hanya itu beberapa anggota mereka adalah bule yang mengeyam pendidikan di Yogyakarta. Uniknya mereka adalah kelompok besar yang tidak memiliki ketua. Why? karena itulah hebatnya mereka “No leader just together” kebersamaan adalah semangat dari BCS. Itulah yang menjadi edukasi setiap anggota BCS untuk menjaga attitude nya. Tak heran jika di stadion BCS hanya satu banner besar saja yang terpasang seperti apa yang anda lihat dilayar kaca “Brigata Curva Sud x PSS Sleman Vinci Per Noi” (Brigata Curva Sud for PSS Sleman menanglah untuk kami).
139183645061316387
sumber gambar : bcspss.com
1391836480767822555
sumber gambar : bcspss.com
13918365051890702573
sumber gambar : bcspss.com
Mungkin masih banyak cerita yang ada namun sedikit pengenalan ini semoga bermanfaat untuk supporter lain di Indonesia. Saya pernah mengatakan kepada mereka “Kalian supporter terbaik di Indonesia!” namun mereka menjawab “Belum mas kami masih belajar dan akan terus belajar, masih banyak yang akan kami kerjakan untuk PSS Sleman”. Merinding saya mendengar jawaban seperti ini dari mereka, tetap rendah hati layaknya orang jawa. Supporter yang mulai dikenal didunia namun masih ingin belajar dan belajar.
13918367081105827865
sumber gambar : bcspss.com
Salut saya dengan BCS dan saya mewakili teman teman kompasiana Sleman mengucapkan “Sugeng tanggap warso (selamat ulang tahun) untuk Brigata Curva Sud yang ke 3″ Makin kompak dan kreatif semoga koreo 3D nya segera terealisasi, terimakasih telah memberi warna yang luar biasa untuk sepak bola Indonesia
13918367431632327552
sumber gambar : bcspss.com

Brigata Curva Sud: Anomali Suporter Sepakbola Indonesia

Dalam laman Jakarta Globe Blogs (JG Blogs) dimuat satu tulisan yang membuat saya tertarik untuk membaca isinya. Tulisan itu ditulis oleh Antony Sutton, seorang blogger yang dalam profilnya disebutkan sebagai seorang fans Arsenal yang ingin meng-capture keindahan sepakbola di Asia Tenggara. Tulisan itu berbicara mengenai Brigata Curva Sud, kelompok supporter pendukung tim dari kota kecil, PSS Sleman. Baginya, Brigata Curva Sud (BCS) adalah hal yang baru pertama kali ditemui di tengah-tengah citra buruk supporter sepakbola Indonesia. Dengan semangat ala ultras yang dibawanya, BCS mewarnai tribun selatan Stadion Maguwoharjo ketika PSS bertanding.
Saya jadi ingin menulis sesuatu tentang BCS. Jika selama ini Sleman identik dengan Slemania, yang pernah menjadi supporter terbaik di Indonesia, maka kemapanan itu mulai diusik dengan keberadaan BCS. Saya tidak tahu persis kronologis berdirinya BCS. Namun saya mencatat BCS mulai menampakkan eksistensinya pada kompetisi Divisi Utama musim 2009/2010. Saya yang selalu menyaksikan pertandingan PSS Sleman dari tribun sebelah timur mengamati sekelompok supporter PSS berbaju hitam yang gemar menyanyikan chants berbahasa asing untuk mendukung PSS Sleman. Kelompok supporter berbaju hitam tersebut awalnya bukanlah kelompok yang besar, hanya terdiri dari beberapa puluh orang. Musim selanjutnya, sepertiga tribun kuning, yang kira-kira berkapasitas total 7.000 orang dipenuhi oleh supporter berbaju hitam. Saat itu saya masih menyebut kelompok tersebut dengan nama Ultras PSS, meskipun sebenarnya nama Brigata Curva Sud sudah mulai eksis. Musim 2011/2012 ini jumlah supporter berbaju hitam yang menyebut dirinya sebagai BCS semakin bertambah banyak. Pada pertandingan kandang terakhir musim 2011/2012 yang lalu, saat PSS melawan PPSM KN Magelang, seluruh tribun kuning dipenuhi oleh pasukan BCS. Semua yang ada di tribun kuning ikut berdiri dan bernyanyi sepanjang 2x 45 menit. Hal ini menghadirkan suasana mistis yang menggetarkan di stadion Maguwoharjo Sleman.
Apa yang menjadi cirri khas BCS dalam memberikan dukungan bagi PSS Sleman? Ciri yang paling khas adalah BCS selalu mengenakan kaos berwarna hitam dan memberlakukan wajib bersepatu ketika menyaksikan PSS bertanding. Keringat pemain yang berlari-lari sepanjang 2x 45 menit di lapangan harus diapresiasi dengan sopan. Caranya adalah dengan berpenampilan pantas ketika menyaksikan PSS berlaga. BCS berdiri dan bernyanyi selama 2 x 45 menit tanpa henti. Lagu-lagu (chants) yang dinyanyikan hampir semua adalah lagu baru yang belum pernah dinyanyikan oleh kelompok supporter lain di Indonesia. Ada satu lagu yang dijiplak dari lagu yang dinyanyikan oleh Curva Sud Milano (Suporter AC Milan) dan beberapa lagu berbahasa Inggris. Pada saat babak kedua akan dimulai, BCS akan melakukan koreo. Koreo ini merupakan kombinasi gerakan menggunakan kertas warna-warni dan membentuk pola tertentu. Koreo ini lazim dilakukan oleh supporter-suporter di Italia. Di Indonesia, banyak kelompok supporter melakukan gerakan koreo ini. Yang membedakan dari BCS adalah mereka berani menciptakan bentuk-bentuk yang sulit melalui koreo tersebut. Dan di akhir pertandingan, BCS selalu melakukan pyro show. Hal ini juga sudah banyak dilakukan oleh supporter sepakbola di Indonesia. Hanya saja aksi pyro show yang sedikit unik pernah dilakukan BCS pada musim 2010/2011 yang lalu kala menjamu Persebaya. Saat itu BCS menyalakan kembang api dan berjajar memanjang di sepanjang tribun selatan.
1339131454449218658
Koreo BCS Saat PSS vs PPSM KN (27/5)
BCS di dalam memberikan dukungan bagi PSS Sleman berusaha menghindari lagu-lagu yang berbau rasis atau ancaman secara verbal. Jika biasanya supporter sepakbola Indonesia sering mengintimidasi lawannya dengan lagu “dibunuh saja”, BCS tidak pernah menyanyikan lagu dengan kalimat seperti itu. Tidak pernah pula BCS menyanyikan lagu-lagu yang menghina supporter tim lain. Meskipun sempat terlibat perseteruan dengan kelompok supporter lain, BCS tidak pernah merendahkan nama supporter lain ketika memberikan dukungan bagi PSS.
BCS adalah anomaly bagi supporter sepakbola Indonesia, yang baru saja tercoreng moreng namanya gara-gara empat nyawa melayang atas nama supporter sepakbola. Meskipun aksinya tergolong garang, namun BCS berusaha menghapuskan image kekerasan dan intimidasi berlebihan ketika mendukung tim kebanggaannya melalui tingkah laku mereka di stadion. Selain dukungan penuh yang diberikan di dalam lapangan, BCS juga terkenal tertib membeli tiket. Bagi mereka, menonton pertandingan dengan membeli tiket dengan harga penuh merupakan salah satu bentuk dukungan bagi tim kesayangannya. Di tengah banyaknya supporter sepakbola yang berusaha mencari gratisan untuk menonton tim kesayangannya bertanding, apa yang dilakukan oleh BCS ini merupakan hal yang patut untuk dicontoh.
Saya bukan seorang BCS. Saya bukan juga Slemania yang setia duduk di tribun hijau (tribun yang diperuntukkan bagi Slemania). Saya adalah pendukung PSS Sleman yang dari dulu sampai sekarang selalu ijen (sendirian). Saya tidak pernah bergabung dengan komunitas apapun. Bahkan ketika PSS Sleman bermain di Palangkaraya minggu lalu saya ikut menyusul ke sana sendirian. Namun saya kagum dengan rekan-rekan BCS. Militansi yang mereka tunjukkan membuat saya semakin mencintai PSS. Bukan hanya saya yang kagum. Banyak penonton di tribun merah berlomba-lomba mengabadikan aksi koreo yang menawan dari BCS. Bagi saya BCS adalah setetes air segar bagi persepakbolaan Indonesia. Rasa cinta yang besar bagi tim kesayangannya tidak harus ditunjukkan dengan intimidasi berlebihan bagi tim lawan dan tindak-tindak anarkisme. BCS tidak mengenal koalisi-koalisi-an. Siapapun supporter sepakbola, asal tidak membuat ulah adalah teman. Seandainya militansi tanpa kekerasan ala BCS ini bisa ditularkan ke seluruh Indonesia, saya pikir tidak perlu lagi ada korban selanjutnya yang jatuh hanya gara-gara berbeda kostum.



13391315551558726379